Jumat, 20 November 2009

e-commerce

Berawal pada bulan Juli 1997, yaitu ketika gedung putih Amerika Serikat meresmikan internet sebagai mediator dalam melakukan bisnis, maka semenjak itu muncul paradigma baru dalam memasarkan barang dan jasa melalui media elektronik dimana lebih dikenal dengan istilah “e-commerce” tumbuh kembangnya “e-commerce” ditengarai sebagai model bisnis masa depan memicu banyak perusahaan untuk mengambangkan model bisnis yang dikelola secara online ini. Bahkan sebuah fakta mengungkapkan bahwa Amazon.com sebagai pioneer dalam bisnis online pada awal berdirinya selalu mengalami kerugian akan tetapi investor begitu manggandrungi saham Amazon.com.

Masyarakat dunia secara umum mengalami perubahan pola prilaku dan kebutuhan yang dikarenakan perkembangan teknologi dan arus informasi. Hal ini sejalan dengan terus berkembanya dunia “e-commerce” yang mengemas teknologi dan informasi ke komunitas dunia. Dengan mengusung kedua hal tersebut konsumen menjadi lebih mudah untuk memenuhi kebutuhan. Konsumen lebih bertingkah laku praktis dalam arti konsumen membutuhkan kecepatan dan ketepatan dalam pemenuhan kebutuhannya.

Pada prinsipnya “e-commerce” menyediakan infrastruktur bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi proses bisnis internal menuju lingkungan eksternal tanpa harus menghadapi rintangan waktu dan ruang ( time and space ) yang selam ini menjadi isu utama. Peluang untuk membangun jaringan dengan berbagai institusi lain tersebut harus dimanfaatkan karena dewasa ini persaingan sesungguhnya terletak pada bagaimana suatu perusahaan dapat memanfaatkan “e-commerce” untuk meningkatkan kinerja dalam bisnis inti yang digelutinya.

Perkembangan dunia”e-commerce” di Indonesia berkembang sedemikian pesat yang diindikasikan perkembangan teknologi ( tele ) komunikasi dan komputer. Perkembangan tersebut diikuti juga oleh perusahaan yang juga berlomba-lomba membangun bisnis secara online. Pelaku bisnis mendapatkan desakan perubahan pola perilaku konsumen yang semakin modern, sehingga menjadi sebuah keharusan untuk menggunakan metode elektronik ini dalam melakukan sistem pendukungan penjualan berbasis online.

Sesuai dengan semakin tumbuh berkembanganya masyarakat Indonesia secara general dan masyarakat Malang pada khususnya, maka perkembangan ”e-commerce” adalah sebuah paradigma baru yang menjadi penting ketika masyarakat mengalami perubahan perilaku, yakni semakin membutuhkan kepraktisan ketika ingin memenuhi kebutuhannya. Internet yang menjadi mediator utama dalam penerpan “e-commerce” sudah mulai meluas penggunaannya.

Banyak perusahaan di Indonesia yang telah menerapkan “e-commerce” dalam menjalankan bisnisnya. Beberapa diantaranya adalah glodok, bhineka, Alfamart. Ketiga perusahaan sudah melakukan transaksi secara online atau paling tidak sudah menyediakan layanan yang berbasis pada internet. Adapun bentuk produk yang ditawarkan dl;am transaksi pembelian onlinele-Buy pada produk elektronik.

Produk elektronik adalah merupakan kebutuhan konsumen yang diklasifikasikan sebagai shoping product, dimana berbeda dengan convenience product pelanggan produk elektronik lebih mengutamakan pemilihan produk yang sesuai dengan kualifikasi, gaya hidup, dan harga bukan pada pengalaman berbelanja seperti ketika mereka melakukan pembelian convenience product.

Munculnya paradigma pemasaran baru yang berbasis pada internet atau “e-commerce” di Indonesia sepertinya masih belum optimal, karena masih terbatasnya kalangan yang menggunakan dunia maya dalam melakukan transaksi pembelian. Demikian juga pada keterbatasan vendor dalam menyediakan layanan dalam websitenya, menyebabkan munculnya suatu permasalahan tentang peranan yang diberikan “e-commerce” dalam menujang penjualan produk elektronik serta bagaimana konsep pengembangan “e-commerce” dalam menunjang penjualan produk elektronik.

Semakin meningkatnya komunitas bisnis yang mempergunakan internet dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari secara tidak langsung telah menciptakan sebuah ranah dunia baru yang kerap diistilahkan “cyberspace” atau dunia maya. Berbeda dengan dunia nyata ( real world ), cyberspace memiliki karakteristik yang unik dimana manusia dapat berinteraksi dengan siapapun di dunia jika terhubung dengan internet.

Menjamurnya warung internet ( warnet ) hampir disetiap kota serta kemajuan dunia telekomunikasi yang membuat konsumen juga dapat mengakses layanan internet melalui ponsel yang dimiliki merupakan salah satu bentuk kegayutan dari konsumen dengan dunia internet dan “e-commerce” tentunya. Konsumen juga dapat dengan cepat mengakses internet melalui PC ( Personal Computer ) yang ada di rumah dengan menggunakan dial-up connection yang disediakan oleh PT Telkom, Tbk ataupun dengan berlangganan Telkom Speedy.

Penerapan “e-commerce” dalam produk elektronik adalah salah satu bentuk karakteristik dari “e-commerce”, yaitu bisnis to consumer. Pada karakteristik “e-commerce” lebih dikenal dengan e-Buy, dimana karakteristik ini mengusung bisnis retail secara online. Dari paparan sebelumnya peneliti tertarik untuk meneliti “penerapan e-commerce dalam kegiatan pemasaran produk elektronik di kota Malang”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar